Selasa, 24 Agustus 2010

Analisis Kegiatan Praktikum Biologi Sekolah


BAB I
PENDAHULUAN

  1. LATAR BELAKANG
Belajar merupakan proses membangun suatu pengetahuan dalam diri seseorang baik secara aktif maupun pasif, sehingga terjadi perubahan perilaku pada diri orang tersebut. Ada beberapa gagasan yang menyatakan bahwa belajar menyangkut perubahan dalam suatu organisme, oleh karena itu  belajar membutuhkan waktu. Perubahan perilaku dapat berupa cara pandang mengenai suatu hal sehingga dapat menentukan sikap dirinya di masyarakat. Belajar juga dapat mempengaruhi sektor kognitif atau pemahaman pada diri seseorang. Belajar juga dapat berupa suatu hasil pengalaman, baik itu pengalaman langsung pada diri peserta didik. Menurut Gagne (1984), belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Definisi ini kelihatannya sangat sederhana, tetapi sangat memberikan penjelasan yang bermakna (Dahar, 1996: 11).
Banyak pendekatan dalam mengkaji konsep-konsep biologi, diantaranya dengan kegiatan praktikum. Pembelajaran biologi tidak lepas dengan kegiatan praktikum, dikarenakan hal di bawah ini:
1.       banyaknya konsep abstrak dalam biologi yang harus dimengerti. Dengan kegiatan praktikum ini konsep abstrak tersebut dapat dipahami dengan mudah.
2.      Biologi merupakan ilmu pengetahuan tentang suatu hal yang hidup oleh karena itu didalamnya tersusun atas banyak teori-teori tentang kehidupan, untuk membuktikan kebenaran teori tersebut maka kegiatan praktikum dilaksanakan.
3.      Sarana pengambilan data suatu peristiwa biologi, dan sebagainya.
  
  1. TUJUAN
Tujuan penyusunan

1.      Menambah pengetahuan mengenai pengembangan praktikum biologi di sekolah.
2.      Dapat menganalisa kelebihan dan kekurangan  kegiatan praktikum yang dilaksanakan.

    
BAB II
ANALISIS KEGIATAN PRAKTIKUM

A.    KEGIATAN PRAKTIKUM
Bahan yang dianalisis berupa sebuah lembar kerja siswa (LKS) Sekolah Menengah Umum Kelas 1 yang di terbitkan oleh CV. Haka MJ yang berjudul Kharisma yang dikarang oleh Danang Santoso, S.Pd pada tema bahasan PROTISTA.  Berikut ini format kegiatan praktikum tersebut;

LEMBAR KERJA EVALUASI


Mengamati Ciri-ciri Protozoa
1.      Alat dan Bahan
a.       Mikroskop
b.      Botol
c.       Pipet
d.      Kaca objek
e.       Kaca penutup
f.       Jerami kering
g.      Air sawah/sungai


2.      Langkah Kerja
a.       Potonglah jerami kering dan masukan kedalam botol hingga setengah bagian,
b.      Masukan air sawah/air sungai kedalam botol hingga ¾ bagian dan simpanlah ditempat yang tidak terkena sinar matahari langsung selama satu minggu,
c.       Ambillah setetes air dengan pipet dari dalam botol, teteskan pada kaca objek dan tutup dengan kaca penutup,
d.      Amati dibawah mikroskop dan gambarlah protozoa yang diamati,
e.       Cocokan gambar anda dengan gambar yang ada di buku.

B.     HASIL ANALISIS BERDASARKAN PERTANYAAN YANG DIBERIKAN    
  1. Adakah kemampuan prasyarat yang harus dimilik siswa untuk melaksanakan tugas tersebut ? Jelaskan!
Jawab :
Ada, yaitu siswa harus tahu cara penggunaan mikroskop dan pembuatan preparat yang baik dan benar.
  1. Apakah alat dan bahannya mudah tersedia ? kalu tidak ada, apa alternatif pengganti alat dan bahannya menurut anda ?
Jawab :
Ya, Alat dan bahan dari Pengamatan ”Mengamati ciri-ciri Protozoa” mudah tersedia.

  1. Menurut anda, apakah siswa dapat mengerjakan kegiatan tersebut secara individual ? Jelaskan !
Jawab :
Ya, langkah kerja dari pengamatan ”Mengamati ciri-ciri Protozoa” mudah dilakukan, sehingga dapat dilakukan bila bekerja secara individual.

  1. Kegiatan tersebut merujuk pada kompetensi dasar yang mana? Jelaskan!
Jawab :
Berdasarkan kurikulum KTSP 2006 maka kegiatan tersebut merujuk pada kompetensi dasar 2.3, yaitu menyajikan ciri-ciri umum filum dalam kingdom Protista dan peranannya bagi kehidupan. Hal tersebut dikarenakan, praktikum tersebut adalah mengamati ciri-ciri Protozoa, dimana protozoa adalah protista yang mirip hewan.

  1. Konsep esensial dari kegiatan labolatorium itu apa? Bagaimana relevansinya dengan kurikulum?
Jawab :
Konsep esensial dari praktikum mengamati ciri-ciri Protozoa yaitu ciri-ciri umum dari Protista dan protozoa serta pembagian anggota protozoa kedalam kelas-kelas yang berbeda berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki seperti;
a.    Rhizopoda : bergerak dengan kaki semu,
b.   Flagellata : bergerak dengan bulu cambuk,
c.    Ciliata, bergerak dengan rambut getar,
d.   Sporozoa, tidak ada alat gerak.
Relevansinya terhadap kurikulum yaitu, dengan mempraktekan pengamatan ciri-ciri Protozoa, maka siswa dapat mengetahui secara langsung ciri-ciri protozoa sebagai protista mirip hewan dan siswa mengetahui bahwa dalam air jerami sebagai contoh untuk air kotor, ditemukan hewan-hewan kecil yang tidak baik untuk dikomsumsi. Sehingga siswa dapat mencapai kompetensi dasar yaitu menyajikan ciri-ciri umum filum dalam kingdom Protista, dan peranannya bagi kehidupan.

  1. Adakah konsep lain sebagai penyerta yang dapat ditemukan melalui kegiatan tersebut ? Jelaskan !
Jawab :
Guru dapat mengaitkan materi praktikum protozoa dengan konsep sel. Siswa dapat ditunjukan organel dari hewan yang hanya memiliki satu sel. Siswa dapat ditunjukan pada hal yang paling penting dari hewan bersel satu tersebut adalah inti yang terlihat cukup besar.

  1. Bentuk data yang diperoleh (kuantitaif atau kualitatif), jelaskan !
Jawab :
Bentuk data yang yang diperoleh adalah bersifat kualitataif, karena siswa hanya disuruh untuk mengamati dan mencocokan hasil pengamatan dengan gambar yang ada pada buku pegangan. Siswa tidak perlu mencari jumlah spesies yang ditemukan ataupun jumlah yang di dapat dari setiap spesies yang ditemukan. Hal terpenting setelah siswa menemukan salah satu spesies, maka siswa diharuskan untuk mengidentifikasi spesies yang ditemukan tersebut.

  1. Kompetensi apa saja yang dapat dikembangkan berdasarkan data yang diperoleh?
Jawab :
Kompetensi yang dapat dikembangkan di pengamatan ini adalah, siswa dapat menggunakan mikroskop dengan benar, siswa dapat membuat kultur jerami, siswa dapat mengisolasi protozoa dalam objek glass, dan dapat mengklasifikasikan spesies-spesies protozoa kedalam kelasnya masing-masing.

  1. Indikator keberhasilan proses yang dilakukan siswa terhadap kegiatan tersebut!
Jawab :
Indikator dari pengamatan ini diantaranya
1.       siswa dapat menemukan spesies-spesies dari protozoa dalam mikroskop dan mengklasifikasikan menurut ciri yang dimiliki spesies tersebut.
2.      Siswa dapat mengetahui ciri-ciri protozoa dan peranannya bagi kehidupan.

  1. Apakah level kognitifnya sesuai ? Jelaskan!
Jawab :
Sesuai, karena pada pengamatan ini levelnya hanya C1,C2,C3 yaitu pengetahuan, pemahaman, dan aplikasi. Pengamatan ini cocok untuk siswa SMA kelas 1 yang masih awam terhadap praktikum di laboratorium.

  1. Bagaimana prosedur kegiatan tersebut menurut anda ?
Jawab :
Prosedur kegiatan / langkah kerja dalam pengamatan ini sangat singkat dan beberap hal penting tidak dijelaskan seperti tidak diinstruksikan untuk menggunakan penghambat pergerakan protozoa, seperti; tepung kanji atau kapas. Bila tidak ada penghambat gerakan, maka protozoa-protozoa akan sulit diamati karena pergerakannya yang terlalu cepat.

  1. Bagaimana mengenai kesesuaian waktunya? Dapatkah proses kegiatannya selesai berdasarkan alokasi waktu yang tersedia? Jelaskan !
Jawab :
Sesuai, Dalam pengamatan ”menemukan ciri-ciri dari protozoa” , waktu yang diperlukan untuk selesai hanya dua jam mata pelajaran biologi yaitu 2 x 40 menit atau setara dengan satu kali pertemuan. Dalam alokasi waktu yang diberikan dalam Lembar Kerja Siswa untuk materi Protista diberikan waktu 10 jam mata pelajaran (5 kali pertemuan), sehingga pengaturan pertemuan dapat dilakukan dengan cara, 3 kali pertemuan untuk materi, 1 kali pertemuan untuk praktek, dan pertemuan terakhir untuk tes. Kegiatan praktikum ini akan selesai apabila siswa ditugaskan untuk membuat kultur jerami pada minggu sebelumnya.

  1. Bagaimana usulan anda terhadap penilaian kinerja? Jelaskan !
Jawab :
Penilaian akan lebih mudah bila dinilai secara kelompok. Penilaian kinerja kelompok labolatorium dapat dilakukan dengan cara rubrik sederhana agar lebih mudah. Berikut ini langkah pembuatan dan penggunaan rubrik sederhana:
1.      Siapkan kertas kosong,
2.      Kertas diberi garis sebanyak jumlah kelompok dan di kiri garis diberikan nomor identitas kelompok dan tanda + dan -, 






                                              

Gambar 1. Contoh rubrik sederhana

3.      Lalu buatlah rubrik sederhana melihat ciri-ciri protzoa pada kotak kiri atas kerta yang berisi :
Baik (8) = siswa dapat melihat ciri-ciri dari spesies protozoa, dapat mengklasifikasi spesies protozoa.
Sedang (7) = siswa dapat melihat ciri-ciri spesies protozoa, tidak dapat mengklasifikasi spesies protozoa
Buruk (6) = siswa tidak dapat melihat ciri-ciri spesies protozoa, tidak dapat mengklasifikasi spesies protozoa.
Apabila dalam kelompok tersebut dapat melihat ciri-ciri spesies protozoa dan dapat mengklasifikasi spesies protozoa. Maka kelompok tersebut di beri nilai 8, akan tetapi bila dalam satu kelompok tersebut ada yang tida aktif bekerja maka siswa tersebut akan ditandai di bawah garis; yaitu kelompok minus, sehingga nilai siswa tersebut akan lebih kecil dari nilai kelompok. Sedangkan anggota paling kelompok aktif akan berada dikelompok diatas garis atau kelompok plus dan nilainya akan lebih besar dari kelompok. Contoh penilaian sebagai ,berikut :











Gambar 2. Contoh pengisian rubrik penilaian kinerja kegiatan laboratorium

14.  Evaluasinya sesuai atau tidak ? Jelaskan !
Jawab :
Evaluasi yang diberikan akan lebih baik apabila siswa ditugaskan untuk menggambar hasi penemuan spesies-spesies yang ditemukan pada sebuah kolom yang telah disediakan atau bukucatatan masing-masing. Agar, siswa benar-benar memiliki bukti dari pengamatan yang telah dilakukan.

15.  Kalau anda seorang guru, bagaimana cara anda mengelola kegiatan praktikum tersebut? Jelaskan !
Jawab :
Cara mengelola kelas dalam pengamatan ini adalah mempersiapkan dahulu kepada siswa untuk membawa sebuah kultur jerami yang telah ditugaskan pada pertemuan sebelumya. Pengamatan akan dilakukan secara kelompok, agar lebih mudah untuk penilaian dan pengkondisian siswa-siswa. Evaluasi dilakukan secara rubik, dengan melihat dan memantau kinerja dari masing-masing kelompok dan anggotanya.

16.              Adakah kelemahan petunjuk praktikum tersebut ? Jelaskan !
Jawab :
Kelemahan dari petunjuk praktikum yang diberikan adalah prasyarat sebelum praktikum dimulai tidak ada, langkah kerja yang kurang lengkap, dan evaluasi atau pertanyaan yang kurang terarah pada praktikum yang dilakukan.

17.              Bagaimana saran perbaikan terhadap kegiatan tersebut ?
Jawab :
1.      Tuliskan judul dan tujuan praktikum dengan jelas
2.      Lampirkan kemampuan prasyarat yang harus dimilik siswa untuk melaksanakan tugas.
3.      Lengkapi langkah kerja pada praktikum tersebut, seperti langkah untuk menghambat pergerakan protozoa dengan menggunakan tepung kanji atau kapas.
4.      Buatlah evaluasi atau pertanyaan-pertanyaan yang lebih mengarah pada hasil pelaksanaan praktikum. Misalanya gambar dari protozoa tersebut atau ciri-ciri dari protozoa tersebut.

 
BAB III
PENUTUPAN


A.    KESIMPULAN
LKS yang digunakan sederhana dan sangat singkat sehingga beberapa hal tidak dijelaskan secara lengkap. Kegiatan praktikum di sekolah sebaiknya ditunjang dengan adanya petunjuk kegiatan praktikum yang jelas dan terperinci. Kegiatan praktikum yang disusun sebaiknya sesuai dengan kompetensi dasar yang ada dan adanya kesesuaian materi atau bahan ajar dengan kurikulum yang ada. Alat dan bahan yang digunakan sebaiknya mudah diperoleh dan siswa mengetahui cara penggunaannya.

Tidak ada komentar: